Senin, 28 Maret 2016

Rene Descartes

Rene Descartes ( 1596-1650) adalah filsuf perancis yang dijuluki "Bapak Filsafat Modern", Ia peletak dasar aliran rasionalisme. Awalnya ia belajar filsafat skolastik pada kolese yang dipimpin oleh para pater jesuit. Namun, semangat keraguan telah membuatnya terus mempertanyakan filsafat dan ilmu pengetahuan yang dipelajarinya. Keprihatinan utama Descartes adalah otoritas gereja dan otoritas filsuf-filsuf yunani yang selalu menjadi tolak ukur suatu kepastian. Lalu, Descartes mencanangkan proyek pencarian landasan yang paling kokoh bagi kepastian pengetahuan manusia. Ia mendedahkan beberapa karya utama seperti discourse de la methode (1637), Meditationes de prima philosophia ( 1641) dan Principia philosophiae ( 1644) orisinalitas pemikiran Descartes terletak pada idenya tentang metode kesangsian , untuk memperoleh kebenaran yang tak tergoyahkan. Descartes mengklaim dirinya telah menemukan metode filsafat yang sangat tajam dan kritis. yaitu metode yang dimulai dengan menyangsikan segala-galanya. Apa pun yang masih bisa disangsikan, wajib disangsikan. seluruh pengetahuan yang dimiliki disangsikan, termasuk pengetahuan yang dianggap paling pasti, yaitu pengetahuan  tentang dunia eskternal di luar subjek manusia. Argumentasi Descartes adalah apa yang selama ini kita terima  melalui data-data inderawi sebagai suatu kepastian bisa saja sebuah mimpi yang kita rasakan sebagai kenyataan. Bahkan pengetahuan matematis yang dianggap paling pasti pun masih diragukan descartes. Ia mengtakan, bisa saja setiap kali kita menjumlahkan 3 dan 7 , sesosok iblis jahanam selalu menipu kita [1].

Disamping seorang tokoh rasionalime, Descartes pun merupakan seorang filsuf yang ajaran filsafatnya sangat populer, karena pandangannya yang tidak pernah goyah, tentang kebenaran tertinggi berada pada akal atau rasio manusia. Rene Descartes seorang filsuf yang tidak puas dengan filsafat Skolastik yang pandangan-pandangannya saling bertentangan, dan tidak ada kepastian disebabkan oleh miskinnya metode berfikir yang tepat. Descartes kemudian mengemukakan metode baru yaitu metode keragu-raguan. Jika orang ragu terhadap segala sesuatu, dalam keragu-raguan itu, jelas ia sedang berfikir. Sebab, yang sedang berfikir itu tentu ada dan jelas terang-benderang. Cogito ergo sum (saya berfikir, maka saya ada) [2].


Filsafat menurut Rene descartes adalah kumpulan semua pengetahuan dimana Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikan. Descartes percaya kebenaran dapat di cari berdasarkan penalaran proposi-proposi (pernyataan-pernyataan) yang terlepas dari pengalaman indrawi sebagaimana  di praktikan dalam matematika. Semuanya di peroleh dengan menggunakan akal pikiran . Pikiran seperti ini tidak mengherankan dari seorang descartes, sebab pada mulanya ialah seorang matikawan [3].













Sumber :

[1] http://www.kompasiana.com/arilpratama/alur-logika-rene-descartes_552e5bab6ea83406538b4573
[2] http://kandangmu.blogspot.co.id/2012/12/tokoh-filsafat-modern-rene-descartes.html
[3] http://fariskayosi.blogspot.co.id/2014/07/makalah-pemikiran-filsafat-rene.html